“Ayah, Kenapa Kamu Gak Punya Akun Sosmed?” (Dialog Tentang Dunia & Fomototo Login)
“Ayah, Kenapa Kamu Gak Punya Akun Sosmed?” (Dialog Tentang Dunia & Fomototo Login)
Blog Article
Suatu sore, di beranda rumah kecil di pinggiran Yogyakarta…
Raka (20 tahun):
“Yah, temen-temenku bilang aneh loh. Katanya, masa ada orang zaman sekarang gak punya Instagram?”
Ayah:
“Hehe. Dulu Bapak juga dibilang aneh karena gak ikut main Friendster.”
Raka:
“Terus, kenapa gak coba sekarang? Dunia semua udah pindah ke layar, Yah. Bahkan buat ngobrol sama cewek aja butuh akun.”
Ayah:
“Karena kadang, makin banyak akun yang kita punya, makin sedikit waktu yang kita miliki untuk diri sendiri.”
“Tapi Dunia Digital Itu Kan Kebutuhan, Yah.”
Raka:
“Ya, tapi ada juga ruang digital yang katanya beda, Yah. Namanya fomototo login. Katanya itu bukan sekadar situs, tapi tempat buat diem bentar.”
Ayah (menoleh pelan):
“Fomototo login?”
“Kamu nemu di mana?”
Raka:
“Dari temen kampus. Dia bilang itu bukan situs biasa. Gak ada like, gak ada komentar, bahkan gak ada konten viral.”
Ayah (tersenyum):
“Berarti itu bukan tempat untuk lari, tapi untuk pulang.”
Dunia Semakin Terbuka, Tapi Hati Kita Semakin Tertutup
Ayah:
“Login itu dulu berarti masuk kerja. Sekarang, login artinya masuk ke kehidupan orang lain.”
Raka:
“Tapi Fomototo login kayak ngajak kita balik ke kehidupan kita sendiri.”
Ayah:
“Kalau begitu… coba ajari Bapak login ke sana.”
Kesimpulan
Fomototo login mungkin bukan situs paling populer.
Ia tidak muncul di trending topic atau jadi bahan tweet viral.
Tapi mungkin… itu justru kekuatannya.
Saat dunia terus berisik, fomototo login hadir sebagai ruang hening.
Saat semua orang berlomba untuk terlihat, fomototo login mengajak kita… untuk hadir.
Bukan untuk jadi yang terbaik.
Tapi untuk kembali jadi diri sendiri.